Pemerintah Inggris telah meningkatkan kapasitas penjara untuk membantu mengatasi kerusuhan anti-imigran yang berlangsung selama seminggu dan semakin banyak negara yang memperingatkan warganya tentang bahaya bepergian di Britania.
Kerusuhan di sejumlah kota telah pecah setelah pembunuhan tiga gadis dalam acara bertema Taylor Swift di Southport, sebuah kota pantai di utara Inggris, setelah pesan yang salah di media sosial mengidentifikasi tersangka pembunuh sebagai imigran Islam.
Departemen Kehakiman, yang terpaksa membebaskan beberapa narapidana lebih awal karena krisis kelebihan kapasitas penjara, mengatakan hampir 600 tempat penjara telah disediakan untuk menampung mereka yang terlibat dalam kekerasan.
Sejauh ini sekitar 400 orang telah ditangkap.
Perdana Menteri Keir Starmer telah bersumpah akan pertanggungjawaban bagi mereka yang menyerang Masjid dan hotel yang menampung imigran, melemparkan batu ke polisi dan kontra-penjaga, serta merampok toko dan membakar mobil.