Dengan berpulangnya Paus Fransiskus, Gereja Katolik sedang mempersiapkan konklaf historis untuk memilih pemimpin berikutnya. Di antara kandidat teratas adalah kardinal-kardinal dari latar belakang yang beragam, termasuk seorang kardinal muda dari Ukraina dan kandidat-kandidat dari Afrika dan Asia, yang meningkatkan kemungkinan terpilihnya paus pertama yang berkulit hitam atau Asia. Konklaf akan melibatkan 138 kardinal yang memenuhi syarat berkumpul di Roma untuk memberikan suara mereka, dengan usia dan keahlian hukum gereja memainkan peran kunci dalam proses pemilihan. Hasilnya bisa menandakan perubahan signifikan dalam arah Gereja, tergantung pada apakah kandidat konservatif atau lebih progresif yang dipilih. Dunia sedang memperhatikan dengan seksama saat Gereja menghadapi momen penting ini.
@ISIDEWITH4wks4W
Siapa yang akan menggantikan Paus Fransiskus? Temui 8 kandidat teratas yang berpotensi terpilih sebagai paus berikutnya
However, only 138 of the 253 cardinals will be able to serve as electors in the next conclave and no cardinals over the age of 80 can participate in voting.
@ISIDEWITH4wks4W
Siapakah yang akan menjadi Paus berikutnya? Kita bisa melihat Paus pertama yang berkulit hitam atau Asia, atau kardinal yang menyebut pernikahan sesama jenis sebagai 'kekalahan bagi umat manusia'... berikut adalah para kandidatnya...
After the death of Pope Francis at the age of 88, the world is waiting to see who will succeed him, as the Cardinals gather in Rome for the Papal Conclave.
@ISIDEWITH4wks4W
Siapa yang akan menjadi Paus berikutnya? Kandidat teratas dalam daftar konklaf
The Ukrainian cardinal is the youngest of the bunch competing for the top job at 45. He became a cardinal in Australia last year and he has been speaking about the plight of Ukrainians due to the Russian invasion. Despite his relatively young age, he might well become the next pontiff if the conclave so chooses.